PENGARUH KERENGGANGAN ELEKTRODA BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN UNJUK KERJA MESIN HONDA TIGER 2000
Perkembangan alat transportasi bermesin di negara ini sangat pesat. Salah satu alat transportasi tersebut adalah sepeda motor. Peningkatan ini terlihat dari banyaknya produksi berbagai merk sepeda motor dari sejumlah produsen dengan kualitas yang lebih baik performance enginenya dari peroduk yang telah dulu keluar.Perubahan pada sistem dan komponen tentunya berpengaruh langsung terhadap performance sebuah engine. Contoh dari komponen tersebut adalah busi. Banyak konsumen beranggapan dengan merubah jarak kerengggangan busi dapat meningkatkan kinerja mesin. Anggapan ini akan di buktikan dengan dilakukan penelitian ini.
Sebelum proses pengambilan data dilakukan maka di lakukan langkah persiapan yaitu dengan memeriksa sistim penyalaan motor, sistim bahan bakar,
dan memasang busi yang akan digunakan untuk pengujian. Jarak kerenggangan elektroda busi yang akan diujikan dari 0,6mm, 0,7mm, 0,8mm dan 0,9mm. Setelah
tahap persiapan dilakukan, pengujian mesin dapat di lakukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian torsi, pengujian daya pada mesin, pengujian jarak
tempuh dan konsumsi bahan bakar.
Dari hasil penelitian dapatlah diketahui bahwa nilai torsi maksimal diambil rata-rata dari putaran 4500-10000 RPM, terjadi pada kerengggangan elektroda busi 0,6 mm. Nilai konsumsi bahan bakar paling sedikit terjadi pada kerenggangan elektroda busi 0,9 mm, daya maksimal terjadi pada kerenggangan elektroda busi 0,7 mm. Laju konsumsi bahan bakar tertinggi terjadi pada kerenggangan elektroda busi 0,9 mm, pada kecepatan 30 km/jam yang tercapai 450 m.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain