Skr - TS
PENGGUNAAN BATU RIOLIT DARI BUKIT TETODE KABUPATEN DOGIYAI PAPUA SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON
Lapis perkerasan jalan dikelompokan menjadi perkerasan lentur ( flexible pavement ) dan perkerasan kaku ( rigid pavement ). Salah satu jenis kontruksi perkerasan lentur adalah aspal beton yang mempunyai nilai struktur yang tinggi,bahan kontruksi jalan ini banyak digunakan di Indonesia untuk jalan dengan tingkat layanan tinggi. Pada penelitian ini akan dicoba Agregat Batu Riolit dari Bukit Tetode Kabupaten Papua sebagai Agregat Halus pada campuran aspalt beton ditinjau dari sifat Marshallnya.Untuk mengetahui Agregat Batu Riolit sebagai Agregat Halus pada campuran Aspalt Beton, maka dilakukan penelitian dengan pengujian Marshall.
Pengujian dilakukan pada campuran Aspal Beton normal dengan Agregat batu kali dengan kadar aspal 5,5%, 6.0%, 6,5%, 7.0%, 7,5% untuk mencari kadar
aspal optimum, kemudian dibandingkan dengan campuran Aspal Beton dengan menggunakan Agregat Batu Riolit dengan kadar 5,5%, 6.0%, 6,5%, 7.0%, 7,5%.
Hasil pengujian dianalisis terhadap karakteristik campuran Aspal Beton yang ditinjau yaitu density, VFA, VMA, stabilitas, VIM, flow, dan Marshall quotient.
Dari hasil penelitian campuran Aspal Beton normal pada kadar Batu kali Optimum 6,925 % didapat nilai density 2,288gr/cc, nilai VFWA 79,284%, nilai VITM 3,351%, nilai VMA 55,60%, nilai stabilitas 2475kg, nilai flow 3,800mm, dan nilai Marshall Quotient 394kg/mm dengan kadar aspal Normal dengan menggunakan agregat Batu Riolit diperoleh kadar aspal optimum 6,88% didapat nilai density 2,313%, nilai VFWA 81,95%, nilai VITM 2,785%, nilai VMA 17,55%, nilai stabilitas 3563kg, nilai flow 2,800mm, dan nilai Marshall Quotient 703kg/mm. Dengan demikian disimpulkan bahwa Agregat Batu Riolit sebagai Agregat Halus dapat digunakan pada campuran Aspal Beton (AC-WC).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain