Skr - TS
PEMILIHAN METODE INTENSITAS HUJAN YANG SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK STASIUN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO
INTISARI
Pola curah hujan yang tidak menentu saat ini memberi pengaruh besar terhadap lingkungan hidrologi. Ilmu hidrologi lebih banyak didasarkan pada pengetahuan empiris daripada teoritis. Hal ini karena banyaknya parameter yang berpengaruh pada kondisi hidrologi di suatu daerah, seperti kondisi klimatologi (angin, suhu udara, kelembaban udara, penyinaran matahari dan hujan), kondisi lahan (Daerah Aliran Sungai (DAS)) seperti jenis tanah, tata guna lahan, kemiringan lahan, dan sebagainya. Perencanaan saluran drainase, bendungan, dan lain-lain memerlukan data masukan curah hujan. Berdasarkan stasiun penakar air hujan yang ada saat ini dan akibat adaya perubahan pola curah hujan perlu dibuat kurva IDF yang nantinya lebih tepat untuk perencanaan hidrologi saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara hasil pengukuran intensitas hujan dari alat pengukur otomatis dan hasil perhitungan menggunakan metode Talbot, Sherman, dan Ishiguro, dengan uji peak-weighted root mean square error, untuk data hujan di stasiun Kalibawang. Dari penelitian ini dapat mengetahui metode intensitas hujan yang sesuai dengan karakteristik stasiun Kalibawang dan nilai intensitas hujan yang diperoleh dapat digunakan untuk menghitung banjir rencana dalam perencanan pengelolaan DAS, perencanaan saluran drainase dan untuk perencanaan bangunan hidrolik di Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini menggunakan data curah hujan harian (ORR) dan jam-jaman (ARR) di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 1995 sampai tahun 2007. Tahapan dalam penelitian ini adalah menghitung hujan rancangan ORR dan ARR, menghitung intensitas hujan rencana ORR dengan rumus Mononobe, menghitung intensitas hujan ORR dengan rumus Talbot, Sherman, dan Ishiguro tiap kala ulang, dan menentukan metode intensitas hujan yang sesuai dengan karakteristik stasiun Kalibawang dengan uji peak-weighr root mean square error.
Hasil analisis menujukkan bahwa Seri data yang dipakai untuk data hujan ARR durasi 60, 120, dan 180 menit dan data hujan ORR adalah partial duration series. Jenis distribusi yang digunakan untuk data hujan ARR durasi 60, 120, dan 180 menit dan data hujan ORR adalah distribusi log normal. Metode int ensitas hujan yang sesuai dengan karakteristik data stasiun Kalibawang adalah metode Talbot. Sedangkan metode Sherman dan Ishiguro tidak menunjukkan karakteristik data stasiun Kalibawang. Hasil uji peak-weight root mean square error intensitas untuk kala ulang 2, 5, 10, 50, dan 100 tahun berturut-turut adalah 9,6114, 10,8900, 11,6037, 12,9397, dan 13,4373. Metode yang cocok dengan karakteristik data stasiun Kalibawang untuk kala ulang tersebut adalah metode Talbot, karena memiliki nilai perbandingan terkecil disbanding metode Sherman dan Ishiguro. Kala ulang 2, 5, 10, 50, dan 100 tahun diperoleh uji peak-weight root mean square error intensitas hujan rata-rata antara metode Talbot, Sherman, dan Ishiguro berturut-turut adalah 11,6944, 11,6981, dan 11,6972. Metode yang cocok dengan karakteristik stasiun Kalibawang secara keseluruhan adalah metode Talbot, karena memiliki nilai perbandingan terkecil dibanding metode Sherman dan Ishiguro.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain