Skr - TS
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PASIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON CAMPURAN NORMAL
INTISARI Beton merupakan bahan bangunan struktur yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan bahan-bahan bangunan lain. Pemilihan bahan tersebut karena memiliki banyak kelebihan yaitu kuat tekan tinggi, tahan terhadap kebakaran, bahan penyusunnya mudah didapat, tahan cuaca, pengerjaan mudah, pengangkutan mudah, mudah dibentuk, dan mutu dapat ditentukan sesuai kebutuhan. Penelitian ini bermaksud meneliti tentang beton non-pasir. Beton non pasir adalah beton tanpa menggunakan agregat halus atau pasir, melainkan terbuat dari air, semen, dan agregat kasar. Menurut Kardiyono Tjokrodimuljo (1996), perbandingan volume antara agregat – semen berkisar antara 6 sampai 10, dan faktor air semen berkisar antara 0,35 sampai 0,45. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pengurangan agregat halus terhadap mutu beton dengan variasi benda uji beton normal dengan kuat tekan rencana sebesar 20 Mpa dan beton dengan kandungan pasir sebesar 0 %, 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dengan perbandingan beton normal adalah Perbandingan berat 1 (pc) : 1,767 (ps) : 3,43 (kr) : 0,48 (air). Hasil pengujian kuat tekan rata-rata pada beton normal sebesar 22,1396 MPa, beton pasir 80 % sebesar 13,8172 MPa, beton pasir 60 % sebesar 11,7084 MPa, beton pasir 40 % sebesar 9,6861 MPa, beton pasir 20 % sebesar 4,7898 MPa, dan beton pasir 0 % sebesar 3,4167 MPa. Nilai slump mengalami peningkatan pada benda uji setiap terjadi pengurangan pasir. Berat jenis benda uji mengalami penurunan setiap terjadi pengurangan persen pasir dengan hasil beton normal, beton pasir 80 %, dan beton pasir 60 % termasuk beton normal sedangan beton pasir 40 %, beton pasir 20 %, dan beton pasir 0 % dikategorikan sebagai beton ringan. Kuat tekan benda uji beton mengalami penurunan setiap terjadi pengurangan pasir sehingga semua benda uji beton dengan pengurangan pasir tidak dapat digunakan sebagai beton struktur.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain