Skr - TS
PENINGKATAN KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) KAMPUS III UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA DENGAN AERASI, PENGENDAPAN DAN FILTRASI
INTISARI
Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup yang ada di bumi. Air yang bersih sangat didambakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan seharihari, seperti minum, mandi, cuci dan lain sebagainya. Untuk kegiatan konsumsi dan kebutuhan sehari-hari, pada umumnya masyarakat menggunakan air baku. Air baku yang banyak dimanfaatkan oleh manusia adalah air tanah, baik air tanah yang berasal dari sumur dangkal maupun sumur dalam. Air sumur dalam kampus Pingit Universitas Janabadra Yogyakarta secara kuantitas cukup baik, akan tetapi secara kualitas masih kurang baik, hal ini dapat terlihat dari dampak yang ditimbulkan yang terdapat pada bak-bak kamar mandi dan pipa-pipa yang berwarna coklat kemerahmerahan. Kondisi tersebut perlu diatasi dengan cara pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan dengan menggunakan model instalasi yang mudah diterapkan
dan efektif.
Dalam penelitian ini menggunakan sistem instalasi yang cukup sederhana yaitu dengan aerasi, pengendapan dan filtrasi. Sistem aerasi yang dipergunakan adalah dengan menggunakan empat buah ember yang disusun secara vertikal dan diberi lubang secara acak pada bagian dasar ember tersebut dengan maksud sebagai pemecah air. Sistem pengendapan yang dilakukan adalah dengan menggunakan 1 bak pengendap yang mampu menampung + 3,08 m3. Dan system filtrasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan koral, pasir kasar dan pasir halus yang disusun dan disekat menggunakan ijuk yang bertujuan untuk menyaring kotorankotoran dan mineral-mineral yang ada di dalam air. Parameter yang diteliti meliputi fisik (bau, warna dan kekeruhan) dan kimia (pH, DHL, O2,KMNO4,CO2, Fe, CaCO3, dan Cl).
Berdasarkan hasil penelitian terjadi perubahan hasil pada setiap parameter yang diteliti. Perubahan yang dimaksud adalah aerasi dapat meningkatkan kualitas parameter fisik (bau, warna dan kekeruhan). Aerasi dapat meningkatkan kadar Keasaman (pH) sebesar 0,356, kadar Oksigen (O2) sebesar 3,61 mg/L, kadar Kesadahan (CaCO3) sebesar 3,88 mg/L. Aerasi juga dapat menurunkan kadar Daya
Hantar Listrik (DHL) sebesar 13 μmhos/cm, kadar Permanganat (KMNO4) sebesar 0,62 mg/L, kadar Karbondioksida (CO2) sebesar 59,559 mg/L, kadar Klorida (Cl) sebesar 36,22 mg/L. Sedangkan pengendapan dan filtrasi dapat meningkatkan kadar Keasaman (pH) sebesar 0,203, meningkatkan Daya Hantar Listrik (DHL) sebesar 25 μmhos/cm, meningkatkan Oksigen (O2) sebesar 0,4 mg/L, meningkatkan Permanganat (KMNO4) sebesar 0,5, menurunkan kadar Besi (Fe) sebesar 0,7, dan meningkatkan Klorida (Cl) sebesar 30,6mg/L. Dengan menggunakan aerasi, pengendapan dan filtrasi parameter Keasaman (pH), Daya Hantar Listrik (DHL), Oksigen (O2), Permanganat (KMNO4), Besi (Fe) Karbondioksida (CO2), Kesadahan (CaCO3), dan Klorida (Cl) memenuhi persyaratan dalam Lampiran II, Per.Men,Kes No.416/MENKES/PER/IX/1990.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain