Skr - TS
KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN PERBANDINGAN VOLUME DENGAN VARIASI FAKTOR AIR SEMEN DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT-520
INTISARI
Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan, dibanding dengan bahan-bahan lain seperti kayu dan baja. Pemakaian beton dapat berupa balok, kolom, plat lantai pada gedung, gelagar pada jembatan dan lain-lain. Pemilihan beton sebagai bahan bangunan, disebabkan oleh banyaknya keuntungan dalam penggunaannya. Selain faktor ekonomis, juga karena adanya aspek-aspek yang menguntungkan lainnya, seperti tersedianya bahan baku beton secara melimpah dan mudah didapat, komposisi yang mudah diatur sesuai kebutuhan dan tingkat kekuatan yang ingin dicapai. Ukuran beton juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta kemudahan dalam pelaksanaan pembuatan struktur beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang terjadi setelah terjadinya perubahan faktor air semen. Metode yang dipakai adalah metode perbandingan volume, seperti yang digunakan secara umum oleh para tukang di lapangan. Dari begitu banyak perbandingan volume yang sering digunakan, dalam penelitian ini penulis hanya meneliti pada variasi campuran 1:1,5:2,5 dan 1:2:3 saja karena campuran ini sangat sering digunakan oleh para tukang atau pekerja bangunan di lapangan. Pemilihan sikament-520 pada penelitian ini, didasarkan pada pertimbangan bahwa Sikament-520 mudah didapat, harganya murah serta memiliki mutu yang baik. Sikament-520 juga dapat bersenyawa dengan semua tipe semen Portland. Pemakaian bahan tambah untuk campuran beton pada penelitian ini dipakai ukuran dosis 0,7 % yang dihitung terhadap berat semen.
Penelitian ini menggunakan cetakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Bahan yang digunakan untuk pencampuran beton segar
adalah semen Portland type 1 merk Gresik, Pasir yang berasal dari sungai Progo, batu pecah dari Clereng, air dan Sikament-520 produksi PT.Sika Nusa Pratama Indonesia. Perawatan benda uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perawatan basah yaitu dengan merendam benda uji pada kolam atau bak perendaman yang berisi air ledeng sampai umur beton mencapai 28 hari. Variasi faktor air semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 dan 0,8 dan variasi campurannya adalah 1: 2 : 3 dan 1 : 1,5 : 2,5 dengan penghitungan kebutuhan bahan menggunakan metode perbandingan volume. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian nilai slump dan pengujian kuat tekan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai slump untuk kedua campuran beton berkisaran antara 0 sampai dengan 12,8 cm. Untuk campuran 1 : 1,5 : 2,5 didapat nilai
slump maksimum sebesar 12,8 cm, sedangkan untuk campuran 1 : 2 : 3 didapat nilai slump maksimum sebesar 7,4 cm. Nilai kuat tekan beton dengan memvariasikan faktor air semen pada campuran 1 : 1,5 : 2,5 dan campuran 1 : 2 : 3 mengalami peningkatan. Kuat tekan tertinggi untuk campuran 1 : 1,5 : 2,5 terjadi pada faktor air semen 0,7 sebesar 27,685 MPa, sedangkan untuk campuran 1 : 2 ; 3 kuat tekan maksimum terjadi pada faktor air semen 0,6, yaitu sebesar 17,53404 MPa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain