Skr - TM
PENGARUH LOGAM PENGISI TERHADAP HASIL PENGELASAN TIG PADA BAJA KARBON RENDAH
ABSTRAK
Las TIG adalah termasuk las busur listrik, dan energi panas untuk pengelasan ditimbulkan dari busur panas yang terjadi antara ujung elektroda tungsten dengan logam dasar elektroda tungsten. Dalam hal ini bukan sebagai bahan tambah, tetapi hanya untuk memberikan busur listrik.Untuk menyuplai logam las diperlukan logam pengisi atau lebih dikenal dengan kawat las (filler metal) yang diberikan secara manual. Berkembangnya penggunaan las ini maka telah diproduksi dan distandarkan kawat-kawat las/logam pengisi yang digunakan untuk pengelasan tersebut. Diantaranya adalah logam pengisi jenis baja non lapis tembaga dan logam pengisi jenis baja dengan lapisan tembaga.Untuk itu perlu diadakan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh logam pengisi terhadap pengelasan TIG pada pelat baja karbon.
Pelat baja karbon dibuat 1 spesimen untuk dilakukan pengujian komposisi, kemudian dilakukan pengelasan TIG yag selanjutnya dibuat 9 specimen dengan ukuran 200mm X 30mm X 4,4mm. Masing-masing 3 specimen untuk pengujian dengan logam pengisi non lapisan tembaga, 4 spesimen logam pengisi dengan lapisan tembaga, dan 3 spesimen tanpa pengelasan. Dari 9 spesimen masing masing 1 spesimen untuk uji metalografi dan uji kekerasan dan 3 spesimen untuk uji tarik.
Dari hasil pengujian pada uji komposisi baja termasuk golongan baja karbon rendah yang mengandung 0,079 % C. Pada uji metalografi struktur pada masing-masing logam yang dilas mengggunakan logam pengisi non lapisan tembaga dan dengan lapisan tembaga, struktur ferit dan perlit yang terbentuk pada benda uji yang dilas dengan logam pengisi dengan lapisan tembaga mengalami pertumbuhan sehingga struktur menjadi lebih besar. Untuk pengujian kekerasan logam induk sebelum dan sesudah pengelasan tidak mengalami perubahan yang signifikan, tetapi untuk logam setelah dilas menggunakan logam pengisi non lapisan tembaga dan dengan lapisan tembaga kekerasannya meningkat .Dari nilai hasil pengujian tarik, diketahui bahwa benda uji sebelum pengelasan memiliki kekuatan tarik 37,167kg/mm2, setelah pengelasan dengan logam pengisi non lapiasan tembaga menurun menjadi 36,747 kg/mm2, dan setelah dilas menggunakan logam pengisi dengan lapisan tembaga meningkat lagi menjadi 37,587 kg/mm2, hal ini membuktikan bahwa unsur tembaga pada logam pengisi dapat meningkatkan kekuatan tariknya.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain