Skr - TS
ANALISISPENANGANAN SIMPANG DENGAN FLYOVER (Studi Kasus Simpang Ringroad Jombor Daerah Istimewa Yogyakarta)
INTISARI
Peningkatan volume kendaraan dan arus lalulintas yang sangat pesat menuntut pula peningkatan prasarana transportasi yang menunjukan peningkatan intensitas kegiatan masyarakat. Unsur transportasi jalan yang tidak kalah penting adalah persimpangan. Pada persimpangan terdapat beragam permasalahan yang kompleks yang apabila tidak ditangani dengan tepat berpotensi menimbulkan konflik lalulintas. Simpang-simpang di Yogyakarta dan Simpang Jombor pada khususnya, memiliki masalah yang sama.. Daerah Simpang Jombor memiliki beberapa kegiatan pendidikan, terminal dan perkantoran yang mencapai puncak kepadatan pada pagi dan sore hari. Pada kondisi ini sejumlah kendaraan yang melintasi simpang sangat padat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja simpang, merencanakan alternatif penanganan simpang yang dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat, serta mengetahui manfaat nilai waktu yang terjadi.
Penelitian ini dilakukan dengan survei pada hari Senin tanggal 2 Maret 2009 selama satu hari penuh atau 24 jam untuk mencari jam puncak. Data primer didapatkan dari survei langsung di lapangan meliputi survei arus lalulintas (kendaraan bermotor dan tidak bermotor), survei jumlah penumpang naik-turun angkutan umum, penyeberang jalan, pejalan kaki, serta survei geometri persimpangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait guna mendukung analisis data penelitian.
Hasil analisis kinerja Simpang Jombor untuk kondisi existing (sekarang) sudah tidak mampu menampung arus lalulintas khususnya untuk lengan pendekat utara dan barat dengan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,89 dan 0,97 dari angka yang disyaratkan sebesar 0,85 dan tundaan rata-rata untuk seluruh simpang
(D) 69 detik/smp. Oleh karena itu, dilakukan penanganan dengan perubahan fase sinyal hijau awal yang mampu melayani arus lalu lintas untuk masa sekarang
dengan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,78 kurang dari angka yang disyaratkan sebesar 0,85 dan tundaan rata-rata untuk seluruh simpang (D) 44 detik/smp tetapi untuk masa mendatang dibutuhkan penanganan karena derajat kejenuhannya sudah mendekati dari angka yang disyaratkan. Pembangunan flyover dapat memperbaiki kinerja simpang untuk masa mendatang tetapi dibutuhkan tinjauan atau studi kelayakan untuk kel anjutan pelaksanaannya dengan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,62 kurang dari angka yang disyaratkan sebesar 0,85 dan tundaan rata-rata untuk seluruh simpang (D) 22 detik/smp. Berdasarkan tundaan flyover dapat dihitung manfaat nilai waktu jam puncak 7 kali dari nilai waktu selama 24 jam.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain