PENGGUNAAN AGREGAT KALI BOYONG SEBAGAI BAHAN SUSUN LAPIS PONDASI ATAS KELAS A
INTISARI
Perkembangan bidang sarana transportasi khususnya transportasi darat dalam sub bidang jalan raya memerlukan material yang cukup banyak. Karena jalan merupakan sarana transportasi yang paling utama bagi masyarakat. Kali Boyong di Kabupaten Sleman merupakan salah satu sungai yang berhulu digunung merapi, yang sangat potensial menghasilkan material yang sangat banyak dan dapat digunakan sebagai bahan susun lapis perkerasan. Untuk itu perlu adanya penelitian terhadap agregat kali Boyong guna mencari keseragaman yang berhubungan dengan perkembangan lapis perkerasan jalan.
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh agregat Kali Boyong sebagai bahan susun lapis pondasi atas maka penelitian dilakukan di Laboratorium Jalan raya dan Laboratorium Mekanika tanah Jurusan teknik sipil, Fakultas teknik Universitas Janabadra Yogyakarta. Adapun tahapan penelitian yang dilakukan pertama – tama dilakukan uji pendahuluan agregat antara lain : Analisa saringan, berat jenis dan penyerapan agregat dan pemeriksaan keausan agregat (Abrasi). Setelah uji pendahuluan terhadap agregat, langkah selanjutnya dilakukan pemeriksaan pemadatan dengan variasi kadar air sebesar 2,5 %, 5 %, 7,5 %, 10 %, 12,5 %, dan 15 %. Masing – masing variasi dibuat 3 buah contoh benda uji. Sehingga jumlah keseluruhan benda uji 18 buah. Setelah diketahui kadar air optimum dari hasil uji pemadatan maka dilakukan pembuatan benda uji untuk CBR sebanyak 3 buah.
Dengan melihat hasil uji yang dilakukan pada pemeriksaan pemadatan didapat nilai kadar air Optimum sebesar 10,522 %, sedangkan nilai CBR yang diperoleh dari hasil penelitian sebesar 97,244 %. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa agregat Kali Boyong dapat digunakan sebagai bahan susun lapis pondasi atas kelas A, karena telah memenuhi persyaratan yang disyaratkan oleh Direktorat jendral Bina Marga tahun 2005.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain