Skr - TS
TREN PERKEMBANGAN ANGKUTAN ANTAR KOTA DALAM PROPINSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
INTISARI
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menjadi wilayah simpul jaringan transportasi yang sangat penting sebagai jalur penghubung antara kota di lintas selatan Pulau Jawa. Perkembangan Provinsi DIY dari segala aspek yang makin meningkat menuntut eksistensi sarana transportasi lokal yang mampu melayani kebutuhan/permintaan akan jasa transportasi lokal baik untuk pergerakan orang maupun untuk pergerakan barang dalam dan antar wilayah. Di samping itu wilayah Provinsi DIY merupakan salah satu wilayah tataran transportasi dalam Sistem Tataran Wilayah yang membangkitkan manfaat-manfaat sosial ekonomi yang penting bagi wilayah-wilayah di sekitarnya. Penyelenggaraan angkutan jalan sebagai ujung tombak dinamika perekonomian wilayah dituntut dapat mendorong dan mengendalikan keseimbangan, dan kesinambungan pelayanan transportasi jalan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait mengenai jumlah trayek yang pernah ada dan rute trayek yang dilalui. Sedangkan data primer diperoleh dengan melaksanakan survei langsung di lapangan. Tahapan-tahapan metode penelitian ini dimulai dari survei pendahuluan (data sekunder), survei lapangan load factor, headway dan penyimpangan trayek untuk angkutan bus antar kota dalam propinsi, tahap analisis dan pembahasan serta kesimpulan dan saran. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan dari hasil analisis diketahui bahwa secara umum perkembangan kinerja angkutan AKDP selama 3(tiga) tahun terakhir mengalami penurunan pelayanan kinerja dilihat dari nilai headway dan load factor. Sementara bila dilihat dari kecepatan rata-rata angkutan AKDP perkembangannya tidak mengalami perubahan pelayanan. Pada tahun 2010 rata-rata angkutan AKDP memiliki headway sebesar 27,53 menit, load factor sebesar 35,60%, kecepatan sebesar 9,21 Km/Jam. Tahun 2011 memiliki headway rata-rata sebesar 18,92 menit, load factor sebesar 36,85%, kecepatan sebesar 9,62 Km/Jam. Sedang tahun 2012 memiliki headway sebesar 39,51 menit, load factor sebesar 27,94%, kecepatan sebesar 9,35 Km/Jam. Untuk penentuan lokasi titik-titik transit (transfer point) bagi perpindahan penumpang dari/ke bus AKDP, AKAP dan Trans Jogja yang cukup berpotensi dalam kaitannya dengan pengembangan angkutan AKDP dan integrasi
dengan angkutan perkotaan dan Trans Jogja, diantaranya ada di lokasi Perempatan Parangtritis/Pojok Benteng Timur, Perempatan Rejowinangun, dan Perempatan Wirobrajan.
Kata Kunci: Kinerja, AKDP, Transfer Point.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain