Skr - EP
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN DANA BAGI HASIL (DBH) TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL ( Studi kasus pada Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta tahun 2007-2015 )
ABSTRAK
Peran Desentralisasi fiskal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi telah menjadiperhatian banyak Negara, termasuk Indonesia. Sejak 2001, secara efektif pemerintah Indonesia telah menjalankan kebijakan desentralisasi fiskal yang luas sebagai strategi untuk mempercepat pembangunan daerah. Kebijakan desentralisasi fiskal ini juga telah membawa perubahan besar dalam perkembangan penerimaan dan belanja daerah kabupaten/kota di D.I.Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di D.I.Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa Laporan Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten/Kota di D.I.Yogyakarta. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi Poole Least Squaredengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis terlebih dahulu dengan pengujian asumsi klasik kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan alat uji Eviews 7. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel PAD, DAU dan DAK tidak berpengaruh erpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Sedangkan DBH berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Secara simultan variabel PAD, DAU, DAK, dan DBH berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Belanja Modal suatu daerah tidak selalu bergantung pada besaran nilai PAD dan pemerintah daerah terlalu bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Sehingga pemerintah daerah diwajibkan agar dapat menggali potensi-potensi daerah guna mengisi besarnya nilai PAD yang terlalu kecil.
Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil dan Belanja Modal.
| 1/EP/Per-UJB/IV/2018 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain